KEPALA BATU
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
KEPALA BATU

Kelompok Pecinta Alam & BATU
 
IndeksPortalLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 Sungai

Go down 
PengirimMessage
Gletser
TALC
TALC
Gletser


Gender : Male Jumlah posting : 18
Join date : 05.07.10
Lokasi : Earth

Sungai Empty
PostSubyek: Sungai   Sungai Icon_minitimeSat Jul 10, 2010 4:35 am

Sungai (river)

Sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber air yg berada di ketinggian. Misalnya di sebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul di bagian yg cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yg paling mudah tergerus air, selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yg paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian~bagian di permukaan tanah yg tdk begitu keras, maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur~alur yg tercipta makin hari makin panjang, seiring dgn makin deras dan makin seringnya air mengalir di alur itu, maka semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yg mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu,atau batu yg banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yg mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian~bagian yg dpt di tembus ke bwh permukaan tnh dan mengalir ke arah dataran yg rendah. lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar

Pada tahun 1880 an seorang geologist berkebangssan Amerika afro , William Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa, dan masa tua. Menurut Davis, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas permukaan laut. Hujan kemudian mengikisnya dan membuat parit, kemudian parit-parit itu bertemu sesamanya dan membentuk sungai. Danau menampung air pada daerah yang cekung, tapi kemudian hilang sebagai sebagai sungai dangkal. Kemudian memperdalam salurannya dan mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang curam, lembah bentuk V. Anak-anak sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang tumbuh dari pohon. Semakin tuan sungai, lembahnya semakin dlam dan anak-anak sungainya semakin panjang.
Gambar perubahan penampang sungai dibawah ini menunjukkan umur sungai.

Sungai Riv-bayi
Sungai masih bayi. Sempit dan curam

Sungai Riv-muda
Sungai muda. Anak sungainya bertambah

Sungai Riv-dewasa
Sungai tua. Daerah alirannya semakin melebar dan berkelok

Sungai Riv-tua
Sungai sudah tua sekali.

Robert E. Horton, seorang consulting hydrolic engineer, mengklasifikasikan sungai berdsarkan tingkat kerumitan anak-anak sungainya. Saluran sungai tanpa anaknya disebut sebagai "first order". Sungai yang mempunyai satu atau lebih anak sungai "first order" disebut saluran sungai "second order". Sebuah sungai dikatakan "third order" jika sungai itu mempunyai sekurang-kurangnya satu anak sungai "second order". Dan seterusnya. Lihat gambar di bawah ini.
Sungai Pola_drainase
Sungai Amazon dan Congo, yang terbesar di dunia, diklasifikasikan sebagai sungai dengan "12th order" atau "13th order". affraid
Kembali Ke Atas Go down
Gletser
TALC
TALC
Gletser


Gender : Male Jumlah posting : 18
Join date : 05.07.10
Lokasi : Earth

Sungai Empty
PostSubyek: Landforms of Fluvial Processes   Sungai Icon_minitimeTue Jul 13, 2010 3:11 am

Landforms of Fluvial Processes
Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk – bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai terbentuk oleh adanya sumber air, baik air hujan, mencairnya es, ataupun munculnya mata air, dan adanya relief permukaan bumi. Air hujan setelah jatuh dipermukaan bumi mengalami evaporasi, merembas kedalam tanah, diserap tumbuh – tumbuhan dan binatang, transpirasi, dan sisanya mengalir dipermukaan sebagai ‘surface run off’. Run off ini dapat segera setelah hujan atapun muncul kemudian melalui proses resapan dulu kedalam tanah sebagai air tanah dan muncul kembali pada
mata air.

Sejarah Hidup Sungai
  • Youth (Sungai Muda)
    Terjal, gradient besar dan berarus sangat cepat. Kegiatan erosi sangat kuat, khususnya erosi kebawah. Terdapat air terjun, kaskade, penampang longitudinal tak teratur, longsoran banyak terjadi pada tebing – tebingnya.

  • Mature (Sungai Dewasa)
    Mengalami pengurangan gradient, sehingga kecepatan alirannya berkurang. Daya angkut erosi berkurang. Tercapai kondisi keseimbangan penampangnya ‘graded’ hanya cukup untuk membawa beban (load), terdapat variasi antara erosi dan sedimentasi, terus memperlebar lembahnya, dan mengembangkan lantai datar.

  • Old Stream (Sungai Tua)
    Dataran banjir, dibantaran yang lebar sungai biasanya mengembangakan pola berkelok(meander), oxbow lakes, alur teranyam, tanggul alam, dan undak – undak sungai menunjukan kondisi ‘graded’.


Cara pengangkutan muatan hasil Erosi
Menurut Lobeck, ada 3 cara yang dilakukan sungai berdasarkan besar butiran yang terangkut, yaitu :
  1. Menggelindingkan muatan erosi didasar sungai, terjadi jika muatan-muatan yang diangkut berbutir besar dengan kecepatan arus besar digradient.
  2. Melompat – lompatkan muatan hasil erosi, terjadi jika muatan – muatan yang diangkut berbutir sedang dengan kecepatan arus sedang.
  3. Melarutkan muatan hasil erosi, terjadi jika muatan yang diangkut berbutir halus dengan kecepatan arus lambat.


Siklus Erosi
Siklus erosi sering juga disebut siklus Geografi atau siklus Geomorfologi (geographical or geomorphologic cycle) yang sebenarnya menyangkut tahapan yang dilalui oleh masa lahan demi waktu ke waktu sejak pengangkatan hingga menjadi peneplane.
  • Tahapan muda (youth stage)
    Suatu daerah setelah pengangkatan yang cepat dicirikan dengan pengikisan sungai yang tajam dan dalam. Jarak antara sungai satu dengan lainnya dapat berjauhan. Makin lama punggungan antara sungai menjadi menyempit dan menjadi punggungan yang tajam.

  • Tahapan Dewasa (Mature Stage)
    Tebing sungai makin melandai. Puncak – puncak tajam dari punggungan nerendah lebih cepat dari pada kikisan dasar sungai. Relief menjadi berkurang. Punggungan menjadi membulat dan penampang melintang sungai menjadi konkav ke atas.

  • Tahapan Tua (Old Stage)
    Lembah dengan penampang terbuka, tanpa dataran banjir, cenderung disebabkan oleh pengangkatan yang lambat sedangkan kehadiran dataran banjir pada dasar lembah yang lebar dengan tebing terjal cenderung terbentuk oleh pengangkatan cepat.


Peneplane
Peneplane adalah bentuk daratan yang hampir rata dengan permukaan air laut disebabkan oleh erosi. Permukaannya tidak rata, tetapi sedikit bergelombang, secara teoritis peneplane merupakan stadia (tingkat) hampir akhir dari daur erosi.

Gradasi Sungai
  • Perubahan-perubahan terjadi baik dari kemampuan membawa (volume dan kecepatan air) atau dari jumlah beban.
  • Peremajaan di muara sungai karena penurunan muka laut menyebabkan kenaikan gradien dan pengikisan aktif kembali kebawa. Terdapat proses peremajaan.
  • Perubahan – perubahan yang mengganggu keseimbangan dari sungai yang mengalami gradasi akan menyebabkan perubahan yang menuju kepada keseimbangan dari sungai tersebut.


Jenis Genetika Sungai
Sungai yang dalam pembentukannya, sangat dipengaruhi oleh proses – proses diastrofisme struktur – struktur geologi yang dihasilkannya, dan lereng – lereng yang menentukan arah alirannya.
Beberapa jenis genetika sungai antara lain :
  • Sungai Konsekuen
    Apabila mengalir searah dengan kemiringan mulai dari daerah Kubah, pegunungan blok yang baru terangkat, dataran pantai terangkat mula-mula memiliki sungai konsekuen.

  • Sungai Subsekuen
    Mengalir dan membentuk lembah sepanjang daerah lunak. Disebut juga ’strike stream’ karena mengalir
    sepanjang jurus lapisan.

  • Sungai Obsekuen
    Mengalir berlawanan arah dengan arah kemiringann lapisan dan juga berlawanan dengan arah aliran sungai
    konsekuen. Biasanya pendek dengan gradient tajam, dan merupakan sungai musiman yang mengalir pada gawir. Umumnya merupkan cabang dari sungai subsekuen.

  • Sungai Resekuen
    Mangalir searah dengan sungai konsekuen dan searah dengan kemiringan lapisan.

  • Sungai Insekuen
    Merupakan sungai yang tidak jelas pengendaliannya tidak mengikuti struktur batuan, dan tidak jelas mengikuti kemiringan lapisan. Pola alirannya umumnya dendritik. Banyak menyangkut sungai – sungai kecil.

  • Sungai Superimpos
    Merupakan sungai yang mula – mula mengalir diatas suatu daratan aluvial atau dataran peneplain, dengan
    lapisan tipis yang menutupinya sehingga sehingga lapisan dibawahnya tersembunyi. Jika terdapat rejuvenasi maka sungai tersebut kemudian mengikis perlahan-lahan endapan aluvial atau lapisan penutup tersebut dan menyingkapkan lapisan tanpa mengubah banyak pola aliran semula.

  • Sungai Asteseden
    Sungai yang mengalir tetap pada pola alirannya meskipun selama itu terjadi perubahan – perubahan struktur misalnya sesar, lipatan,. Ini dapat terjadi jika struktur terbentuk atau terjadi perlahan – lahan.

  • Anaklinal
    dipergunakan untuk sungai anteseden didaerah yang mengalami pengangkatan sedemikian sehingga kemiringannya berlawanan dengan arah aliran sungai.

  • Compound Streams
    mengairi daerah dengan umur geomorfik yang berbedabeda, ‘compound streams’ mengairi daerah dengan struktur geologi yang berlainan. Banyak sungai-sungai besar dapat dimasukan kedalam compound ataupun comporite streams misalnya sungai Bengawan solo, Citarum, Asahan, dan sebagainya.


Struktur Pola Aliran Sungai
Beberapa pola aliran sungai yang banyak dikendalikan oleh struktur-struktur batuan dasarnya, kekeraan batuan, dan sebagainya. Yaitu :
  • Pola Aliran Dendritik
    mirip sebuah gambaran batang pohon dengan cabangcabangnya, mengalir kesemua arah dan akhirnya menyatu diinduk sungai. Terdapat pada daerah dengan struktur batuan yang homogen (granit) atau lapisan sedimen horizontal.

  • Pola Aliran Rektangular
    Dibentuk oleh cabang – cabang sungai yang berkelok, berliku-liku, dan menyambung secara membentuk sudutsudut tegak lurus. Banyak dikendalikan oleh pola kekar atau sesar yang juga berpola berpotongan secara tegak lurus. Dapat terbentuk pada batuan kristalin, batuan keras berlapis horizontal.

  • Pola Aliran Trelis
    Berbentuk mirip panjang – panjang atau pola trali pagar. Pola ini merupakan ciri dari sungai yang berada pada batuan yang berlipat dan miring kuat. Sungai – sungai yang lebih besar cenderung mengikuti singkapan dari batuan lunak dan jurus (subsekuen), cabang-cabang sungainya yang masuk dari kiri kanannya adalah berjenis obsekuen atau resekuen. Induk sungai yang memotong arah struktur utama mungkin karena superposisi.

  • Pola Aliran Radial
    Terjadi dari banyak sungai jenis konsekuen yajng sentrifugal daru suatu puncak, misalnya pegunungan kubah
    atau gunung api muda. Cekungan struktur dapat pula membentuk pola aliran radial yang sentripetal ketengah.

  • Pola Aliran Annular
    Aliran yang terbentuk pada daerah kubah struktural yang telah terkikis dewasa sehingga sungai–sungai besarnya mengalir melingkar mengikuti struktur dan batuan yang lunak. Sungai-sungiai ini jenis subsekuen. Pola aliran annular dengan demikian merupakan variasi dari pola aliran trelis.


Berdasarkan pola alirannya, sungai dibagi menjadi 7 yaitu :
Sungai H17aSungai H17bSungai H17c
Sungai H17dSungai H17eSungai H17fSungai H17g
TAMBAHAN
Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang homogen.

Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang berselang-seling antara yang lunak dan resisten.

Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.

Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.

Centripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah. Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.

Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst.

Radial: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. Berkembang pada vulkan atau dome.
Question Arrow
Kembali Ke Atas Go down
 
Sungai
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
KEPALA BATU :: ILMU GEOLOGI :: Geomorfologi :: Materi-
Navigasi: